Lukas 1:44

Post Reply
eltsaddik
Site Admin
Posts: 970
Joined: Sun Feb 17, 2019 12:17 pm

Lukas 1:44

Post by eltsaddik » Thu Feb 21, 2019 3:39 pm

Lukas 1:44 Sebab lihatlah, ketika suara salammu sampai ke telingaku, janin di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Referensi untuk perbedaan roh vs jiwa.

Q : Bagaimana janin Yokhanan bisa melonjak mendengar suara Miryam, sementara ini pertemuan pertama sejak mengandung? Bagaimana pikiran bayi yang belum terbentuk sempurna bisa mengenali orang asing?

Pikiran terjadi jika ada metabolisme glukosa oleh sel syaraf, dan itu perlu proses belajar, bayi belum bisa punya pikiran yang kompleks selain insting. Kognitif janin sangat terbatas.

Q : Bagaimana entitas jiwa (kesadaran) apapun bentuknya itu, bisa berelasi dengan dunia menggunakan sel syaraf? sementara sel syaraf hanya berupa aktifitas ion-ion, masuk keluar sel. Lalu bagaimana jiwa menghubungkan diri dengan sel syaraf? Entitas jiwa ini sulit dipahami sains, apa istimewanya syaraf sehingga muncul kesadaran?

Keistimewaan manusia adalah gabungan dari dua entitas, entitas surga dan entitas dunia. Ketika zigote terbentuk, sel-sel berkembang, tetapi serupa dengan Adam, perlu nafas Elohim supaya manusia itu bisa hidup, tanpa nafas Elohim, raga yang berkembang dari sel-sel itu tidak dianggap hidup oleh Alkitab

Kejadian 2:7 Dan Yahuwah, Elohim, membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya; dan manusia itu menjadi suatu jiwa yang hidup.

Genesis 2:7 וַיִּיצֶר יְהוָה אֱלֹהִים אֶת-הָאָדָם עָפָר מִן-הָאֲדָמָה וַיִּפַּח בְּאַפָּיו נִשְׁמַת חַיִּים וַיְהִי הָאָדָם לְנֶפֶשׁ חַיָּה:

Genesis 2:7 vayitzer yahuwah elohim et-haadam afar min-haadama vayipahh beapav nishmat hhayim vayihi haadam lenefesh hhaya:

Kamus strong :

H5301
נָפַח
nâphach
naw-fakh'
A primitive root; to puff, in various applications (literally, to inflate, blow hard, scatter, kindle, expire; figuratively, to disesteem): - blow, breath, give up, cause to lose [life], seething, snuff.
Total KJV occurrences: 12

H5315
נֶפֶשׁ
nephesh
neh'-fesh
From H5314; properly a breathing creature, that is, animal or (abstractly) vitality; used very widely in a literal, accommodated or figurative sense (bodily or mental): - any, appetite, beast, body, breath, creature, X dead (-ly), desire, X [dis-] contented, X fish, ghost, + greedy, he, heart (-y), (hath, X jeopardy of) life (X in jeopardy), lust, man, me, mind, mortality, one, own, person, pleasure, (her-, him-, my-, thy-) self, them (your) -selves, + slay, soul, + tablet, they, thing, (X she) will, X would have it.
Total KJV occurrences: 753

Kata jiwa yang hidup, nefesh hhaya, terjadi setelah ada tiupan keras dari Tuhan, baguslah kata nafas (ID) memiliki jalur etimologi dengan jiwa (Nefesh) melalui budaya Arab. Jadi kita bisa lebih mudah memahami arti nafas dalam bahasa Indonesia, nafas jadi satu makna dengan jiwa, jiwa itu menjadi hidup ketika ada nafas Tuhan di dalam raga biologis manusia.

Perihal bayi, memang tidak ada referensi khusus tentang nafas bayi / zigote, tetapi kalau melihat ayat di awal TS, bayi sudah bisa kegirangan, janin raganya belum bernafas, tapi dirinya sudah memiliki kesadaran, girang dan menggerakkan kaki jasmani untuk menendang. Raga bayi belum bisa menampung keseluruhan ekspresi jiwa, tapi ada indikasi kesadaran lain yang tidak tergantung pada kinerja sel syaraf. Kesadaran jiwa muncul ketika bayi mulai bernafas (lahir) tapi kesadaran rohnya sudah ada sejak janin, dan mungkin sejak zigot (pembuahan).

Janin yang diajak bicara membuat sel syarafnya beradaptasi tentu mungkin, tapi sel syaraf bayi dan anak-anak terus berubah, memori pada janin lebih dikendalikan kesadaran roh daripada kesadaran jiwa yang memerlukan kinerja syaraf. Keadaan / kesadaran jiwa bisa dikendalikan dengan obat-obatan syaraf, tetapi kesadaran roh bersifat independen.

Kita mengingat sesuatu, memahami sesuatu hanya jika terbentuk suatu pola bentuk benang syaraf yang disusun oleh perangkat keras sel, tiap sel memiliki jutaan peluang koneksi, pola-pola inilah yang saya anggap perangkat lunak sel syaraf, tiap kali kita belajar kemampuan baru, sel-sel syaraf tertentu membentuk sambungan baru dengan sel lainnya, semakin sering terjadi koneksi (latihan), sambungan sel-sel syaraf itu semakin permanen.

Kesadaran jiwa sangat bergantung kepada kualitas sel syaraf dan kinerja impulsnya, kalo ada yang mati terjadilah pikun. Kalau terganggu hormon dan neurotransmitter bisa muncul psikopat. Psikologi bisa memanipulasi jiwa dengan teknologi biokimia.

Perbedaan kesadaran jiwa vs roh, kadang terlihat pada orang-orang yang terlahir cacat syaraf. Yang jadi pertanyaan, bagaimana orang yang tidak paham kognitif bisa memahami berita Injil dan didamaikan dengan Tuhan? secara pengalaman, ada orang bersaksi, anaknya yang mentalnya terganggu bisa riang saat mengikuti ibadah, apakah cuma ikut-ikutan / terbawa suasana? atau ada kesadaran roh yang bisa mengatasi kekurangan jiwa yang bisa mengenali kehadiran roh Tuhan?

Q : Apa orang yang jiwanya kurang sempurna tidak bisa dianggap manusia sempurna?

Tubuh jadi manusia adalah ketika ada kesadaran roh yang timbul dari tiupan nafas Tuhan (dalam Perjanjian Baru diistilahkan dilahirkan oleh Roh), bukan pada kesempurnaan kesadaran jiwa. Coba kalau anda melihat anak yang dicap idiot, yang sering kelihatan pada ekspresi mukanya, apa anda menganggap dia manusia seutuhnya? Inilah pengetahuan Alkitab yang selaras dengan watak /pengalaman / buah Roh, dengan mengetahui kebenaran ini, semoga bisa merubah cara pandang kita, dan akhirnya mempengaruhi tindakan kita kepada orang lain.

Pengetahuan Alkitab (kesadaran jiwa) seharusnya selaras dengan buah Roh / watak / perilaku kita sehari-hari. Sebab jika kita memandang Alkitab hanya sebagai bahan untuk memuaskan intelektual kita, namun tidak mau menyelaraskan pengetahuan tersebut dengan sikap nyata, maka sikap seperti itu bisa berpotensi membuat murtad, semakin jauh jurang antara pengetahuan dan sikap, semakin dekat pula orang tersebut kepada murtad. Tidak sulit menjelaskan kalau ada penginjil yang murtad, pasti sudah kelihatan dari buah hidupnya. Kebenaran ini adalah seperti hal-hal kecil yang tidak terlihat, layaknya pohon, hal-hal kecil ini adalah akar, menopang, sulit terlihat, namun sangat penting.

Lukas 16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Post Reply

Return to “42_lukas”