Telaah tekstual: ALLAH vs AL ILAH

Post Reply
eltsaddik
Site Admin
Posts: 971
Joined: Sun Feb 17, 2019 12:17 pm

Telaah tekstual: ALLAH vs AL ILAH

Post by eltsaddik » Fri Apr 12, 2019 11:16 pm

Telaah Tekstual: ALLAH vs AL-ILAH, Islam versus Kristen Arab

Allah sebagai sebutan untuk sesembahan muslim sering menjadi topik bahasan yang menarik. Apalagi sebutan itu juga dipakai oleh nasrani, arab maupun melayu. Bahasan kali akan menelaah secara tekstual berdasarkan kitab suci masing-masing. Apakah Allah berasal dari kata Al-Ilah? Apakah sesembahan islam sama dengan sesembahan kristen? Ini adalah topik-topik yang sering memicu perdebatan.

Tulisan tentang kajian kata ALLAH cukup menarik untuk dibahas, selain menjadi tambahan keilmuan , juga menambah wawasan bagi siapapun yang membaca nya. Istilah : ALLH ini disebut didalam al quran sebanyak -+2698 kali. Banyak muslim yang berusaha menganalisa tentang ini , dan berpendapat bahwa kata: ALLH ( الله) ini berasal dari gabungan kata : AL + ILAH , dengan penjabaran bahwa AL (sebagai Al ma’rifah )+ ilah (‘ism) huruf “alif” di kata iLAH (إِلَٰهَ ) dihilangkan dan menjadi kata : ALLH (الله)

APAKAH BENAR KATA ALLAH BERASAL DARI AL+ILAH? Perbandingan kata “ilah” dan “Allah” didalam Al Quran: Didalam Al Quran kata “ilah” ini kata umum yang juga dipakai untuk merujuk kepada “sesembahan sesembahan/Tuhan-Tuhan” lain selain Allah, (contoh: Qs.17:42,18:15 dll ) Sedangkan kata “ALLAH” TIDAK PERNAH disematkan kepada “Sesembahan-sesembahan/Tuhan-tuhan/Berhala “ didalam Al Quran, malah kata “ALLAH” dipertegas Al Quran sebagai “Nama Diri-Nya” ( Qs. Thaa Haa ayat: 14 ). Kata “ilah” dan “Allah” ini tidak memiliki kesamaan makna dan cara baca didalam Al quran, sebagai contoh: Didalam Qs. Alfatihah ayat 2 kata ( اللَّهِ ) dibaca : ‘illahi/Allah” dan tidak diterjemahkan,kalaupun ada penafsir yang member term kata “mewakili” dengan term kalimat semisal : God, itu bukan terjemahan dari istilah: ALLH, hanya kata yg merepresentasikan saja. Sedangkan di dalam Qs. Al mukmin ayat 37 dan Qs. An Naas ayat 3 kata( إِلَٰهِ) dibaca “ilahi” diterjemahkan sebagai : Sesembahan/TUHAN.

Istilah: Allah ( اللَّهِ ) ini tidak memiliki bentuk mustsanah(dual),jamak, feminine atau maskulin didalam Al Quran, sedang kata ilah (إِلَٰهَ ) sebagai bentuk tunggal, Memiliki bentuk mutsanah(dual): ilāhayni (إِلَٰهَيْنِ )[contoh :Qs.An Nahl :51 ] adalah merupakan kata umum yang memiliki bentuk jamak : Alihat/h (آلِهَةً)[contoh:Qs.al kahfi:15,110,Qs.maryam:46,81]. Al(The) + ilah(God ) jika digabungkan menjadi: ALLAH? Yang artinya “The God”? pemahaman ini bertentangan dengan AL Quran , coba simak ayat berikut ini : وَإِلَٰهُ wa-ilāhu diterjemahkan : and “The god” ( Qs. Thaa haa: 88 ) So, kata “wa-ilāhu” diterjemahkan sebagai “The God” didalam Al Quran, kata yang dipakai bukan kata: ALLAH ( اللَّهِ ). Otomatis premis Al+ilah = “The God”= ALLAH ini gugur secara tata bahasa. Istilah ALLH ( اللَّهِ ) ini bukan kata asli bahasa arab, tetapi istilah yang “diarabkan” , Simak ayat Al Quran sbb: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Bismillahir-rahmanir-rahiimi coba Anda cermati dan perhatikan secara seksama; ternyata setelah huruf ba’ ada kata ISM, dan setelah kata ISM ada istilah ALLH, coba perhatikan; ternyata kata ISM huruf alif-nya hilang/tidak ada, yang ada hanya huruf sin dan mim, jadi hanya dua huruf saja, yakni SM. Sedangkan: اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ Iqra’ biismi rabbikal-ladzii khalaqa perhatikan; setelah huruf ba’ ada kata ISM, dan setelah kata ISM ada istilah RABB, coba perhatikan secara seksama; setelah kata ISM, ternyata huruf alifnya tidak hilang, jadi tertulis lengkap, yakni alif-sin-mim(ISM). Ini berarti kata ISM yang bergandengan dengan NAMA Tuhan, yakni ALLH, maka huruf alif hilang, hanya SM saja; sedangkan kata ISM yang bergandengan dengan SEBUTAN/GELAR Tuhan, yakni RABB, huruf alifnya ternyata tidak hilang. Karena istilah: ALLH ( اللَّهِ ) ini bukan asli bahasa Arab, tetapi istilah yang ‘diarabkan” secara otomatis tidak bisa dicari akar katanya dalam tata bahasa arab. Term ini sesuai dengan Dalam kitab al-Mu’jam al- Mufahras lil Alfadz al-Qur’an (Konkordansi Quran) karya Muhammad Fuad Abdul Baqi, membuktikan bahwa nama Ibrahim dan Ismail dimasukkan dalam urutan huruf Alif bukan urutan huruf Ra’ maupun huruf Sin’. Itu membuktikan bahwa kedua nama nabi, yakni Ibrahim dan Ismail bukanlah asli asal-usulnya dari kata (leksikon) Arab; dan kedua nama itu tidak bisa dicari akar katanya dalam bahasa Arab.

Kesimpulan:

1. Istilah : ALLH ( اللَّهِ ) ini bukan “generic name” tetapi “Proper name”

2. Karena Istilah : ALLH ( اللَّهِ ) adalah “Proper Name/nama Diri-Nya” secara otomatis tidak bisa diterjemahkan.

3. Istilah: ALLH ( اللَّهِ ) adalah bukan Mustaq ( bentukan kata ), tetapi Ghairu Mustaq (bukan dari bentukan kata), sehingga teori bentukan dari kata “AL+iLAH “ gugur tanpa syarat.

4. Istilah : ALLH ( اللَّهِ ) ini bukan asli bahasa Arab, tetapi istilah yang ‘diarabkan” secara otomatis tidak bisa dicari akar katanya dalam tata bahasa arab.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي Innanii anaallahu laa ilaha ilaa anaa faa’budnii wa-aqimish-shalaata lidzikrii “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat, untuk mengingat Aku.” – (QS.Thaa Haa :14)

Post Reply

Return to “Islam vs Kristen”